My FLP, My First Love

Selasa, 12 April 2016

Saya Yakin, Saya Pasti Bisa

Sekarang saya tanya, yakinkah Anda bisa melakukan apa yang Anda inginkan? Dari mana Anda tahu?
Sebelum meneruskan membaca katakan pada diri Anda. Saya yakin, saya pasti bisa. Lagi. Saya yakin, saya pasti bisa. Lebih Keras. SAYA YAKIN SAYA PASTI BISA. Jauh lebih keras. SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA. Katakan tiga kali berturut-turut. SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA. SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA. SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA.
Allah berfirman: Aku tergantung prasangka hambaku.
Earl Nightingale pernah merumuskan kunci kesuksesan dan kegagalan hanya dalam enam kata. Apa itu? We become what we think about (kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan).
Tahukah Anda titik tertinggi yang ada di muka bumi ini? Letaknya ada di Puncak Everest. Konon, jika kita berdiri di titik tinggi tersebut, seluruh permukaan bumi dapat terlihat walaupun agak buram karena tertutup awan. Bayangkan saja jika Anda dapat berdiri pada ketinggian 29.028 kaki atau hampir 10 kilometer di atas permukaan laut. Puncak Everest terletak di antara Tibet dan Nepal. Selama tahun1920 hingga 1952, ada tujuh kali ekspedisi besar-besaran menaklukan puncak tertinggi di dunia itu, tetapi semuanya gagal. Namun, pada 29 Mei 1953, Edmund Hillary berhasil menorehkan tinta emas sebagai manusia pertama yang berhasil mencapai puncak tertinggi di muka bumi tersebut.
Edmund Hillary adalah pendaki  gunung professional. Hampir seluruh puncak gunung di New Zaeland telah ia daki. Setelah itu dia beralih ke pegunungan Alpen dan Himalaya. Sejak pertama kali dia tertarik mendaki gunung, cita-cita besarnya adalah menaklukan Puncak Everest. Dalam biografinya dia bercerita, “setiap hari cita-cita itu selalu terlintas di pikiran saya sehingga apapun yang saya lakukan, saya teringat padanya.”
Besarnya keyakinan Edmund Hillary bahwa dia bisa melakukan Puncak Everest membuatnya sangat percaya diri. Setelah siap dengan berbagai pengalaman mendaki puncak-puncak tertinggi di dunia, barulah dia mencoba Puncak Everest.
Hillary mencoba berbagai macam cara untuk mencapai sukses menaklukan Everest. Terhitung, ia telah dua kali gagal dalam ekspedisinya mencapai Everest. Pada ekspedisi ketiga, akhirnya ia berhasil menaklukannya.
Sekembalinya dari Puncak Everest, ia memberikan pernyataan sederhana dengan makna yang sangat dalam, “it’s not the mountain that we conquer, but ourselves.” Dalam pendakian, bukanlah gunung yang sedang kita taklukan, melainkan diri kita sendiri. Keberhasilan Edmund Hillary dalam menaklukan Puncak Everest terletak pada dua hal yang sangat penting, yaitu keyakinannya yang kuat terhadap diri sendiri dalam mencapai cita-cita. Dengan keyakinan yang begitu positif, ia mau melakukan apa saja yang bisa merealisasikan cita-citanya.
Keyakinan mendalam terhadap cita-cita atau target tertentu dalam hidup akan memacu Anda bersikap positif. Dengan sikap positif, Anda akan mencari cara untuk merealisasikan cita-cita Anda. Jika Anda yakin pelajaran matematika mudah, otak Anda yang luar biasa akan mencari berbagai macam cara untuk mebuktikan bahwa matematika itu mudah. Saat Anda yakin dapat memperoleh nilai bagus dalam suatu mata pelajaran, seluruh potensi diri  yang Anda miliki akan keluar dengan merealisasikan keyakinan Anda. Begitu juga saat Anda yakin menjadi pribadi yang sukses, seluruh alam raya akan berkonspirasi untuk mewujudkannya.

Berhentilah memupus keyakinan diri dengan keyakinan negatif, mengatakan bahwa diri Anda bodoh dan tidak berbakat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar