Sekarang
saya tanya, yakinkah Anda bisa melakukan apa yang Anda inginkan? Dari mana Anda
tahu?
Sebelum
meneruskan membaca katakan pada diri Anda. Saya yakin, saya pasti bisa. Lagi.
Saya yakin, saya pasti bisa. Lebih Keras. SAYA YAKIN SAYA PASTI BISA. Jauh
lebih keras. SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA. Katakan tiga kali berturut-turut.
SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA. SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA. SAYA YAKIN, SAYA
PASTI BISA.
Allah
berfirman: Aku tergantung prasangka hambaku.
Earl
Nightingale pernah merumuskan kunci kesuksesan dan kegagalan hanya dalam enam
kata. Apa itu? We become what we think about (kita akan menjadi seperti apa
yang kita pikirkan).
Tahukah
Anda titik tertinggi yang ada di muka bumi ini? Letaknya ada di Puncak Everest.
Konon, jika kita berdiri di titik tinggi tersebut, seluruh permukaan bumi dapat
terlihat walaupun agak buram karena tertutup awan. Bayangkan saja jika Anda
dapat berdiri pada ketinggian 29.028 kaki atau hampir 10 kilometer di atas
permukaan laut. Puncak Everest terletak di antara Tibet dan Nepal. Selama
tahun1920 hingga 1952, ada tujuh kali ekspedisi besar-besaran menaklukan puncak
tertinggi di dunia itu, tetapi semuanya gagal. Namun, pada 29 Mei 1953, Edmund
Hillary berhasil menorehkan tinta emas sebagai manusia pertama yang berhasil
mencapai puncak tertinggi di muka bumi tersebut.
Edmund
Hillary adalah pendaki gunung
professional. Hampir seluruh puncak gunung di New Zaeland telah ia daki.
Setelah itu dia beralih ke pegunungan Alpen dan Himalaya. Sejak pertama kali
dia tertarik mendaki gunung, cita-cita besarnya adalah menaklukan Puncak
Everest. Dalam biografinya dia bercerita, “setiap hari cita-cita itu selalu
terlintas di pikiran saya sehingga apapun yang saya lakukan, saya teringat
padanya.”
Besarnya
keyakinan Edmund Hillary bahwa dia bisa melakukan Puncak Everest membuatnya
sangat percaya diri. Setelah siap dengan berbagai pengalaman mendaki
puncak-puncak tertinggi di dunia, barulah dia mencoba Puncak Everest.
Hillary
mencoba berbagai macam cara untuk mencapai sukses menaklukan Everest.
Terhitung, ia telah dua kali gagal dalam ekspedisinya mencapai Everest. Pada
ekspedisi ketiga, akhirnya ia berhasil menaklukannya.
Sekembalinya
dari Puncak Everest, ia memberikan pernyataan sederhana dengan makna yang
sangat dalam, “it’s not the mountain that we conquer, but ourselves.” Dalam
pendakian, bukanlah gunung yang sedang kita taklukan, melainkan diri kita
sendiri. Keberhasilan Edmund Hillary dalam menaklukan Puncak Everest terletak
pada dua hal yang sangat penting, yaitu keyakinannya yang kuat terhadap diri
sendiri dalam mencapai cita-cita. Dengan keyakinan yang begitu positif, ia mau
melakukan apa saja yang bisa merealisasikan cita-citanya.
Keyakinan
mendalam terhadap cita-cita atau target tertentu dalam hidup akan memacu Anda
bersikap positif. Dengan sikap positif, Anda akan mencari cara untuk
merealisasikan cita-cita Anda. Jika Anda yakin pelajaran matematika mudah, otak
Anda yang luar biasa akan mencari berbagai macam cara untuk mebuktikan bahwa
matematika itu mudah. Saat Anda yakin dapat memperoleh nilai bagus dalam suatu
mata pelajaran, seluruh potensi diri
yang Anda miliki akan keluar dengan merealisasikan keyakinan Anda.
Begitu juga saat Anda yakin menjadi pribadi yang sukses, seluruh alam raya akan
berkonspirasi untuk mewujudkannya.
Berhentilah
memupus keyakinan diri dengan keyakinan negatif, mengatakan bahwa diri Anda
bodoh dan tidak berbakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar