My FLP, My First Love

Kamis, 02 Juli 2015

Saya adalah Pribadi Peduli

Saya adalah Pribadi Peduli



Saya adalah seorang guru. Menulis ini adalah sebuah harapan anak-anak muda bisa membacanya khususnya murid-murid saya di SMPIT Al-Fawwaz kemudian mereka bisa mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Karena ini adalah bentuk sebuah kepedulian. Lalu, apa itu kepedulian?

Peduli adalah sikap memperhatikan dan melakukan tindakan proaktif yang melibatkan diri kita sendiri. Kemudian dari situ timbul perasaan ingin merubah yang tidak baik menjadi baik, yang baik menjadi lebih baik, sampai terus pada tingkatan-tingkatan yang paling baik. Coba kamu bayangkan kalau di dunia ini tidak ada rasa kepedulian, mungkin nyamuk-nyamuk akan terus menggigit kita, tidak adanya sahabat terbaik, tetangga baik, atau kita tidak akan tahu bagaimana rasanya naik pesawat (walaupun saya belum pernah naik..hehehe).

Jadi begini, coba kalau orang yang menemukan obat nyamuk tidak memiliki rasa peduli mungkin sampai saat ini kita tidak tahu bagaimana caranya mengusir nyamuk. Karena melihat orang-orang digigit nyamuk, bahkan mungkin dirinya sendiri, kemudian timbul perasaan peduli hingga ia berusaha keras menemukan cara agar orang tidak di gigit lagi. Kemudian ia menemukan obat nyamuk bakar, dan bebaslah orang dari gigitan nyamuk. Namun setelah itu, kemudian ia mengamati orang yang sedang ronda, masih saja tetap di gigit nyamuk walaupun asap obat nyamuk mengalun ke mana-mana. Sebabnya tidak lain karena ada angin yang meniup kearah yang tidak karuan. Kemudian ia peduli lagi, rasa pedulinya mulai tergugah dan membuat ia berpikir untuk menciptakan obat nyamuk berbentuk lotion hingga akhirnya tidak ada lagi yang digigit.

Dari situ apa yang kita pelajari? Ternyata dari sikap peduli akan timbul hasrat untuk berpikir dan memecahkan masalah-masalah yang ada. Kemudian ada rasa untuk mengembangkan diri menuju perbaikan-perbaikan.

Apa perasaanmu jika orang-orang tidak memperdulikanmu? Mungkin kamu akan sebal ketika kamu jatuh dari sepeda tapi teman-teman menertawakanmu, mungkin kamu akan marah ketika kamu minta tolong dengan baik-baik malah dicuekin, atau mungkin kamu akan memaki-maki orang ketika kamu sedang mengalami kesusahan teman-teman malah menjauh darimu. Tapi, sabarlah, tahan semua energi-energi negatif itu lalu hempaskan keras-keras. Mari mulai berpikir kenapa orang tidak peduli sama kita, kenapa mereka malah menjauh, karena jawabannya apakah kita sudah peduli terhadap orang lain atau belum.

Waktu saya kelas sepuluh, saya memiliki teman bernama Didi. Dia adalah anak yang usil. Selalu saja mengacak-acak sepatu atau menukar-nukarkan ke sepatu beda pasang di kelas kami. Yang paling teman-teman dan saya sebal adalah ketika dia menalikan sepatu beda-beda pasang tersebut atau bahkan menyembunyikannya hingga kami kesusahan kalau mau ke kantin atau perpustakaan.
Suatu siang, Didi marah-marah sama Aris karena dia minta Aris menaruh sepatunya ke rak karena hujan turun deras. Namun karena Aris sebal sama dia, karena selalu mengacak-acak bahkan menyembunyikan sepatunya dan teman-teman yang lain, termasuk saya, Aris tidak menghiraukan perintah Didi hingga akhirnya dia marah dan memaki-maki.

Jadi seperti itulah, kalau kita mau orang lain peduli sama kita, maka kita yang harus terlebih dahulu peduli sama mereka. Orang lain tidak akan mau peduli sama kita kalau kita tidak peduli. Jika kita tidak peduli maka orang lain akan tidak suka, tidak menghiraukan, bahkan menjauhi kita. Maka dari itu, mulailah dari sekarang melakukan perbuat baik yang kecil-kecil misalnya seperti memberi mereka permen, memboncengi teman naik sepeda, mendengarkan cerita mereka. Semua kebaikan yang kita lakukan pada intinya akan berbalik pada kita juga.

Semua hukum di dunia ini akan ada sebab akibatnya. Apapun yang kamu lakukan, pasti akan dapat balasan. Kebaikan sebiji zarah pun akan dibalas, begitu juga keburukan sebiji zarah pun akan dibalas. Jika me- pasti di-, begitu kata Mr.Jajang teman saya mengajar di SMPIT Al-Fawwaz, muncullah hukum MEDI yang akan kita dapatkan dari apa yang kita lakukan. Misalnya, jika kamu memberi kamu akan diberi, jika kamu membantu kamu akan dibantu, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, buatlah hal-hal positif dan perbuatan-perbuatan baik sehingga perbuatan-perbuatan baik itu akan balik ke kamu juga.

Kamu bisa lihat hukum MEDI di bawah ini sehingga kamu mendapatkan apa yang kamu telah lakukan. Berikut contoh-contoh yang bisa kamu lakukan.
Me-
Di-
Memberi teman permen
Diberi permen oleh teman
Memboncengi teman naik sepeda
Diboncengi teman naik sepedanya
Menyapa teman duluan
Disapa teman duluan
Memberi senyum pada teman duluan
Diberi senyum teman duluan
Mendengarkan curhatan teman
Didengarkan curhatan kita
Menemani teman yang kesepian
Ditemani saat kita kesepian
Menyapa dengan bahasa sopan
Disapa dengan bahasa sopan

Perbuatan-perbuatan baik akan menghasilkan perbuatan baik pula. Yuk, kita berjanji pada diri kita sendiri kalau kita akan melakukan hal-hal baik supaya dapat yang baik, bahkan lebih baik.

Bukankah kita akan senang kalau orang lain baik sama kita? Bukankah kita akan bahagia kalau orang lain peduli sama kita? Jika hari diisi dengan kebaikan, maka kesenangan akan didapatkan. Jika harimu penuh dengan kegalauan, keresahan, kesedihan, coba tanya pada dirimu apakah sudah peduli sama semuanya? Allah dan kamu yang tahu.

Kadang kepedulian yang kita lakukan tidak bisa diterima dengan baik oleh orang lain. Kadang mereka salah mengartikan rasa peduli/care yang kita lakukan. Mereka malah memaki kita, atau mungkin memarahi kita. Namun yakinlah, kepedulian yang kita lakukan akan berbuah manis suatu saat nanti. Jangan pernah takut berbuat peduli sama orang lain walau kita dimarahi dan dicaci. Ingat, kebaikan akan dibalas dengan kebaikan.

            Suatu ketika, waktu saya kelas dua belas, Pak Ghofar wali kelas anak IPS meminta saya untuk memberikan surat pemberitahuan kalau teman saya, Sata, sering membolos sekolah. Walaupun saya tidak sekelas sama dia, tapi karena rumah saya dekat dengannya dan khawatir kalau diberikan ke Si Sata tidak akan tersampaikan ke orang tuanya, akhirnya Pak Ghofar menitipkan lewat saya. Setelah saya berikan, dan ia tahu kalau saya yang memberikan surat itu, kemudian ia marah dan memaki-maki saya. “Ini bukan urusanmu” dia membentak-bentak saya.Kemudian mengancam akan memukuli saya sepulang sekolah. Namun, mungkin ini sebuah kebaikan dan kepedulian tidak pernah membenci saya dan setelah lulus dia sangat menyesal sering membolos dan tidak mendapat apa-apa ketika sekolah. Akhirnya ia pun susah mendapat pekerjaan.
Betapa senangnya saya mendengar dia menyesali perbuatannya. Ini tidak lain akibat dari kepeduliaan yang saya berikan kepada dia. Mungkin kalau tidak ada orang yang peduli atau saya juga tidak peduli, dia tidak akan berubah, Jika kita sayang, maka kita akan peduli. Jika kita peduli, maka kita akan berkorban. Jika kita berkorban, maka akhirnya menang.

Bagaimana membuat orang peduli sama kita?
Pastinya kamu mau orang lain peduli sama kamu, peduli terhadap perasaanmu, peduli terhadap keadaanmu, peduli terhadap hidupmu. Akan bahagia hidup seseorang bila bisa saling mempedulikan. Semuanya akan baik-baik saja dan tercipta kedamaian yang everlasting. Nih, saya mau berbagi bagaimana caranya orang peduli sama kita. Kamu simak baik-baik dan coba lakukan di kehidupan sehari-hari kamu agar orang-orang pada ngantri mempedulikanmu. Semakin banyak yang peduli semakin bagus buat hidup dan perasaanmu, kan?

1. Jadilah orang jujur
Bukanlah hal yang sulit untuk menjadi orang yang jujur. Kejujuran itu banyak bentuknya. Pertama, kita harus jujur pada diri kita sendiri. Apakah yang orang lain lihat itu asli atau palsu? Jangan pernah menjadi orang lain yang bukan sama sekali seperti kamu. Tunjukan sikap dan sifat kamu, tentunya harus asli, dan juga harus sifat-sifat baik kamu. Bukan sifat orang lain, atau keburukan yang sering kamu lakukan di tutup-tutupi. Yuk, kurangi keburukan dan  tingkatkan kebaikan-kebaikan sikap dan sifat kita kepada diri sendiri dan orang lain.

Kemudian ada kejujuran dalam perbuatan kita. Apakah kamu jujur di sekolah,  di masjid, jujur terhadap orang tuamu, atau orang lainnya? Kalau selama ini kamu pernah tidak jujur, saya kira semua orang pernah, tapi dengan tidak jujur itu rasanya tidak enak. Hati menjadi tidak tenang, pikiran semrawut, karena satu kali kita berbuat ketidakjujuran maka ketidakjujuran lainnya akan mengikuti.

2. Tersenyum setiap hari
            Senyum dapat membuat wajah cemberut menjadi sedap dipandang mata, ketika keluar dari rumah berusahalah untuk selalu tersenyum kepada setiap orang yang berpapasan denganmu setiap hari. Senyum yang ikhlas membuat orang yang melihatmu merasa damai dan tentram sehingga menimbulkan rasa empati  dan peduli kepada kamu setiap hari.

            Dulu, teman-teman saya dikampus bilang “Si Apen, orangnya tidak pernah tersenyum, jarang menyapa juga. Sombong amat!” memang saya yang dulu adalah orang yang jarang menyapa dan tersenyum ketika bertemu dengan orang lain karena mungkin saya pemalu. Namun, saya sadar kalau itu hanya akan membuat diri saya rugi. Akhirnya, setelah saya tersenyum dan menyapa setiap orang yang saya temui teman-teman sangat peduli sama saya dan sangat memperhatikan saya. Ketika ada masalah pun mereka selalu ada. Ayo, tersenyumlah! Tebarkan senyummu kepada setiap orang. Bukankah senyum itu ibadah?

3. Ringan tangan dan rajin
Siapa yang menyukai orang malas? Pemalas saja tidak suka sama orang malas, oleh karena itu untuk bisa disukai oleh banyak orang maka ubah sifat di dalam diri kamu menjadi lebih rajin bekerja dan membantu orang lain.
Jika kamu adalah anak yang rajin, rajin belajar, rajin membantu orang tua, rajin ikut pengajian, atau rajin dalam hal apapun sepanjang itu positif, orang pasti akan memandang positif juga. Maka kepedulian orang lain akan datang dengan sendirinya.

4. Berbuat baik yang kecil-kecil

Lakukanlah kebaikan walau sederhana, walau kelihatannya kecil dan sepele. Rifky, salah seorang seorang murid saya di kelas 7C. Dia bercerita sama saya mengenai persahabatannya dengan Kahfi. Suatu siang ketika istirahat, Kahfi duduk sendirian termenung. Kemudian dia menghampirinya. “Kahfi, kamu tidak jajan?” tanya Rifky. “Tidak, uangku habis”. Rifky berpikir apakah dia harus mengajaknya makan bersama atau melupakannya begitu saja. Pergulatan batin sempat mengurungkan niatnya untuk mengajaknya namun kepeduliaannya lebih besar dan mengalahkan energi negatifnya. Kini mereka berteman baik, sering main bersama, terutama main basket.

Apa yang kita pelajari dari kisah di atas? Intinya kalau kita peduli sama orang lain, orang lain juga akan peduli sama kita. Hidup damai dan banyak teman adalah hal yang menyenangkan dan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar