My FLP, My First Love

Rabu, 13 April 2016

Bedah Buku SMPIT Al-Fawwaz

Bedah buku rutin mingguan kali bertemakan “7 Habits Highly Effective People” karya Steven R. Covey. Bedah buku yang di helat di perpustakaan SMPIT Al-Fawwaz ini diisi oleh Ketua Yayasan SMPIT Al-Fawwaz, Drs.Mualib Wijono, Rabu, 13 April 2016.
Acara yang dihadiri guru-guru SMPIT Al-Fawwaz ini berjalan sangat menarik. Antusias guru-guru cukup diacungkan jempol. Beberapa pertanyaan dilontarkan kepada narasumber yang kemudian dibahas secara gamblang.
Drs.Mualib Wijono menyatakan bahwa setiap orang harus memiliki kebiasaan efektif agar hidup ini lebih unggul. Ia menambahkan efektif berarti menghasilkan berlipat ganda dengan  waktu yang relatif singkat.
“Jika dengan waktu yang sama orang lain bisa menghasilkan lima, maka Anda bisa menghasilkan sepuluh. Itulah efektif.”
“Orang yang cerdas adalah orang yang mengingat mati” tambahnya.
Orang yang mengingat mati adalah orang yang berpikir bahwa waktu itu singkat dan bagaimana caranya bisa menghasilkan dengan banyak. Manusia hidup rata-rata hanya 60 tahun. Jika manusia ingin selamat di akhirat dengan kehidupan di dunia yang relatif singkat maka ia harus melipatgandakan amal-amalnya. Begitu juga dengan kesuksesan. Jika ingin sukses maka harus mampu mengatur waktu dan bekerja efektif agar mendapatkan hasil yang berlipat ganda.
7 kebiasaan efektif  itu adalah be proactive (jadilah proaktif), begin with the end in the mind (merujuk pada tujuan akhir), think win/win (berpikir menang/menang), understand first and to be understood (berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti, synergize (wjudkan sinergi), dan sharpen the saw (asah gergaji).
Kebiasaan efektif yang dibahas kali ini hanya satu yaitu kebiasaan pertama, be proactive. Meski demikian kepadatan isi dari kebiasaan pertama ini sangat padat. Dari kata proaktif ada manusia yang disebut manusia proaktif. Manusia jenis ini adalah manusia yang tidak menyalahkan situasi sekitar, saat segalanya tidak berlangsung dengan baik. Manusia jenis ini adalah variable tetap, sedangkan variable perubahnya ada pada dirinya sendiri.
Manusia yang memiliki sikap proaktif maka kehidupannya akan serba menyenangkan. Semua hal buruk yang terjadi akan menjadi penyemangat baginya untuk berbuat lebih baik. Sikap proaktif juga membuat seseorang menjadi lebih dinamis, optimis, dan semangat. Dengan proaktif kehidupan akan lebih maju dan terarah.
Acara siang itu berakhir seiring dengan azan ashar yang telah berkumandang. Semua berharap pertemuan siang itu bisa mendapatkan pahala dari Allah swt dan memberikan dampak positif terhadap kehidupan semua yang hadir khususnya, dan seluruh warga Al-Fawwaz umumnya.





Selasa, 12 April 2016

Saya Yakin, Saya Pasti Bisa

Sekarang saya tanya, yakinkah Anda bisa melakukan apa yang Anda inginkan? Dari mana Anda tahu?
Sebelum meneruskan membaca katakan pada diri Anda. Saya yakin, saya pasti bisa. Lagi. Saya yakin, saya pasti bisa. Lebih Keras. SAYA YAKIN SAYA PASTI BISA. Jauh lebih keras. SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA. Katakan tiga kali berturut-turut. SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA. SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA. SAYA YAKIN, SAYA PASTI BISA.
Allah berfirman: Aku tergantung prasangka hambaku.
Earl Nightingale pernah merumuskan kunci kesuksesan dan kegagalan hanya dalam enam kata. Apa itu? We become what we think about (kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan).
Tahukah Anda titik tertinggi yang ada di muka bumi ini? Letaknya ada di Puncak Everest. Konon, jika kita berdiri di titik tinggi tersebut, seluruh permukaan bumi dapat terlihat walaupun agak buram karena tertutup awan. Bayangkan saja jika Anda dapat berdiri pada ketinggian 29.028 kaki atau hampir 10 kilometer di atas permukaan laut. Puncak Everest terletak di antara Tibet dan Nepal. Selama tahun1920 hingga 1952, ada tujuh kali ekspedisi besar-besaran menaklukan puncak tertinggi di dunia itu, tetapi semuanya gagal. Namun, pada 29 Mei 1953, Edmund Hillary berhasil menorehkan tinta emas sebagai manusia pertama yang berhasil mencapai puncak tertinggi di muka bumi tersebut.
Edmund Hillary adalah pendaki  gunung professional. Hampir seluruh puncak gunung di New Zaeland telah ia daki. Setelah itu dia beralih ke pegunungan Alpen dan Himalaya. Sejak pertama kali dia tertarik mendaki gunung, cita-cita besarnya adalah menaklukan Puncak Everest. Dalam biografinya dia bercerita, “setiap hari cita-cita itu selalu terlintas di pikiran saya sehingga apapun yang saya lakukan, saya teringat padanya.”
Besarnya keyakinan Edmund Hillary bahwa dia bisa melakukan Puncak Everest membuatnya sangat percaya diri. Setelah siap dengan berbagai pengalaman mendaki puncak-puncak tertinggi di dunia, barulah dia mencoba Puncak Everest.
Hillary mencoba berbagai macam cara untuk mencapai sukses menaklukan Everest. Terhitung, ia telah dua kali gagal dalam ekspedisinya mencapai Everest. Pada ekspedisi ketiga, akhirnya ia berhasil menaklukannya.
Sekembalinya dari Puncak Everest, ia memberikan pernyataan sederhana dengan makna yang sangat dalam, “it’s not the mountain that we conquer, but ourselves.” Dalam pendakian, bukanlah gunung yang sedang kita taklukan, melainkan diri kita sendiri. Keberhasilan Edmund Hillary dalam menaklukan Puncak Everest terletak pada dua hal yang sangat penting, yaitu keyakinannya yang kuat terhadap diri sendiri dalam mencapai cita-cita. Dengan keyakinan yang begitu positif, ia mau melakukan apa saja yang bisa merealisasikan cita-citanya.
Keyakinan mendalam terhadap cita-cita atau target tertentu dalam hidup akan memacu Anda bersikap positif. Dengan sikap positif, Anda akan mencari cara untuk merealisasikan cita-cita Anda. Jika Anda yakin pelajaran matematika mudah, otak Anda yang luar biasa akan mencari berbagai macam cara untuk mebuktikan bahwa matematika itu mudah. Saat Anda yakin dapat memperoleh nilai bagus dalam suatu mata pelajaran, seluruh potensi diri  yang Anda miliki akan keluar dengan merealisasikan keyakinan Anda. Begitu juga saat Anda yakin menjadi pribadi yang sukses, seluruh alam raya akan berkonspirasi untuk mewujudkannya.

Berhentilah memupus keyakinan diri dengan keyakinan negatif, mengatakan bahwa diri Anda bodoh dan tidak berbakat. 

Minggu, 10 April 2016

Berbuat baik kepada orangtuamu adalah kesejahteranmu




Detik ini juga, coba Anda bayangkan orang yang paling mengasihi Anda, yaitu orangtua Anda, berada tepat dihadapan Anda…
Ketika kita masih kecil, misalnya sakit, tahukah kita ternyata orangtua berdoa, “Ya Allah, sembuhkan anakku. Pindahkan saja sakitnyan padaku.” Kini ketika kita sudah beranjak dewasa dan misalnya orangtua sakit, seperti apa doa dan perhatian kita kepada mereka? pastilah tidak setara dengan doa dan perhatian mereka dulu. Bahkan sekarang pun, ketika kita sudah besar, sudah mandiri,sudah merasa hebat,  rupa-rupanya hampir semua doa yang orangtua ucapkan adalah untuk kita, anak-anaknya! Hanya sedikit saja doa yang mereka ucapkan untuk diri mereka sendiri.
Orangtua:
·         Merekalah orang pertama yang mencurahkan cinta kepada Anda! Cinta pertama Anda!
·         Merekalah orang pertama yang memperkenalkan dan menghadirkan cinta dalam hidup Anda!
·         Merekalah satu-satunya orang yang mencintai Anda tanpa berharap balas!
·         Merekalah satu-satunya orang yang cintanya kepada Anda bersemi sepanjang masa!

Dari pemaparan di atas, jelaslah, sudah sepantasnya kita memberikan bakti yang sungguh-sungguh kepada orangtua, bukan bakti yang sekedarnya. Dan tolong dipahami:
·         Jika orangtua sudah merestui, maka semua akan lebih mudah dilalui
·         Tapi jika orangtua sudah membantah, maka apa-apa akan terasa susah.
·         Jika seorang anak telah berbakti, maka hidupnya akan bertabur rezeki.
·         Tapi jika seorang anak telah durhaka, maka hidupnya akan bertabur petaka.
·         Tiada orang yang bisa menjamin, namun kemungkinan besar itulah yang akan terjadi. Anda bisa membuktikan ini dengan mudah. Yah, lihat saja buktinya pada keluarga Anda, keluarga besar Anda, dan orang-orang di sekitar Anda.
·         Kadang, anak-anak durhaka hidup dengan harta yang tumpah ruah. Yah, ada yang seperti itu. Sayangnya, masalahnya juga tumpah ruah. Pastinya kita tidak menginginkan kehidupan yang sedemikian.
·         Sungguh, rezeki dan bahagia itu tidak jauh-jauh. Semuanya bermula dari keluarga. Termasuk berbakti kepada orangtua. Alih-alih mengurangi rezeki, ini justru akan melapangkan rezeki.

Sejenak coba Anda pikirkan:
·         Orangtua selalu membanggakan Anda. Apakah Anda selalu membanggakan mereka?
·         Orangtua selalu mendoakan Anda. Apakah Anda selalu mendoakan mereka?
·         Orangtua selalu berkorban untuk Anda. Apakah Anda selalu berkorban untuk mereka?
·         Orangtua berusaha membahagiakan Anda. Apakah Anda berusaha membahagiakan mereka?

·         Orangtua membesarkan serta menafkahi Anda dan saudara-suadara Anda, tanpa pernah mengeluh. Padahal kehidupan orangtua kadang serba kekurangan. Tapi, begitu Anda dan saudara-saudara Anda beranjak, malah mengeluh ketika harus membantu dan menafkahi keluarga.


Apen S. McCalister

Sabtu, 06 Februari 2016

buku LET'S MASTER ENGLISH

LET'S MASTER ENGLISH

Judul       : LET'S MASTER ENGLISH
Penulis    : Apen McCalister
Harga      : Rp. 60.000
Penerbit  : Harfeey
Halaman : 160 Halaman

Let's Master English disusun dengan rapi dan padat agar para pembacanya lebih mudah dalam mempelajari Bahasa Inggris. Disusun dengan empat komponen utama yaitu vocabularies (kosa-kata, expressions (ungkapan-ungkapan), idiom, dan conversation (percakapan). Di mana nantinya para pembacanya mampu menguasai Bahasa Inggris lebih baik.

Kelebihan buku Let’s Master English yang pertama adalah dengan disajikannya kosa kata yang umum, yaitu sering diucapkan setiap hari dengan disisipi cara melafalkannya (pronunciation) sehingga mempermudah pembaca untuk memahami kosa kata Bahasa Inggris. Kemudian yang kedua, dengan adanya ungkapan-ungkapan (expression) yang setiap hari orang lakukan sehingga bisa digunakan oleh setiap kalangan, bagaimana cara mengungkapkan rasa simpati, sedih, marah dan lainnya. Ungkapan-ungkapan itu diaplikasikan dalam bentuk dialog untuk menambah pemahaman bagi pembaca. Ketiga, pembaca disuguhi dengan idiom yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembaca mampu memahami idiom yang bagi sebagian orang sulit karena maknanya terlalu jauh dengan kata asalnya. Nah, di sinilah para pemula ataupun yang sudah mahir berbahasa inggris ditambah wawasannya dalam kosa kata bahasa inggris. Dan yang terakhir, disajikan percakapan sehari-hari agar lebih memantapkan pembaca dalam conversation atau percakapan sehingga nantinya menjadi lebih master Bahasa Inggris.

Untuk pemesanan silahkan hubungi LET'S MASTER ENGLISH TRAINING CAMP:
08568962234 (WA/SMS/LINE)
apen93sumardi@gmail.com

LET'S MASTER ENGLISH TRAINING CAMP
Perum. Permata Cikarang Timur Blok R6 no. 6



Jumat, 05 Februari 2016

Pelatihan Bahasa Inggris Di Cikarang (LET'S MASTER ENGLISH)

Pelatihan Bahasa Inggris di Cikarang

Melayani Pelatihan untuk:
1. Mahasiswa
2. Karyawan
3. Siswa
4. Umum

Akan dilatih oleh ahli bahasa inggris berpengalaman (penulis buku LET'S MASTER ENGLISH). Dengan metode yang asyik dan gampang dipraktekan. Atau ingin memesan buku Let's Master English silahkan hubungi

Hubungi:
08568962234 (TLP/SMS/WA) atau email
apen93sumardi@gmail.com

LET'S MASTER ENGLISH
Perum Permata Cikarang Timur Blok R6 no.6

Selasa, 02 Februari 2016

Cinta Nabi Untuk Kita

Suatu malam, Nabi pernah bercerita kepada para sahabat, “Wahai sahabat-sahabatku, aku rindu kepada mereka yang paling kuat imannya. Tahukah kalian, siapakah mereka yang paling kuat imannya?” Para sahabat menjawab, “Malaikat-malaikat, merekalah yang paling kuat imannya!” Dengan tersenyum Nabi pun menjelaskan, “Bukan itu maksudku. Sudahlah wajar kalau malaikat-malaikat itu beriman, karena memang mereka berada di sisi Allah.”
Kemudian para sahabat menjawab lagi, “Rasul-rasul, merekalah yang paling kuat imannya!” Dan kembali Nabi menjelaskan, “Bukan itu maksudku. Sudahlah wajar kalau rasul-rasul itu beriman, karena memang mereka menerima wahyu dari Allah.” Lalu para sahabat menjawab lagi, “Kami, para sahabat, yang paling kuat imannya!” Dan kembali Nabi menjelaskan, “Bukan itu maksud. Sudahlah wajar kalau kalian beriman, karena memang kalian selalu bersamaku.”
Penasaran, akhirnya para sahabat bertanya, “Lalu siapa ya Nabi, orang yang paling kuat imannya?” Ternyata Nabi menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang hidup setelahku, belum pernah melihatku, namun mereka itu beriman kepadakua. Sungguh, aku rindu kepada mereka.” Subhanallah, ternyata orang-orang yang dimaksud Nabi itu adalah kita! Iya, kita! Rupanya di hadapan Nabi, kita mendapat keistimewaan tersendiri! Betapa besar perhatian Nabi kepada kita! Tidak pantaskah orang seperti ini memperoleh keistimewaan di hati kita?


Ketika Hidup Dipertanyakan

Pernah tidak merasa seperti ini?
·         Rezekiku seret
·         Hidupku tidak nikmat
·         Aku tidak dicintai
·         Jodohku entah di mana
·         Relasi pun tidak seberapa
·         Masa depan terasa suram
·         Keberhasilan tidak kunjung datang
·         Hasil tidak jelas
·         Nasib begitu-begitu saja

Kalau mau blak-blakan, inilah penjelasannya:
·         Bukan rezeki yang seret. Mungkin sedekah kita yang masih seret
·         Bukan nikmat yang kurang. Mungkin syukur kita yang masih kurang
·         Bukan cinta yang salah. Mungkin pemahaman kita tentang cinta yang salah
·         Bukan jodoh yang tidak ada. Mungkin kepantasan kita yang belum ada
·         Bukan relasi yang tidak ada. Mungkin integritas kita yang belum ada
·         Bukan masa depan yang suram. Mungkin optimisme kita yang masih suram
·         Bukan keberhasilan yang tidak ada. Mungkin keyakinan kita yang tidak ada
·         Bukan hasil yang perlu dipertanyakan. Mungkin kegigihan kita yang perlu dipertanyakan
·         Bukan nasib yang begitu-begitu saja. Mungkin ilmu kita yang begitu-begitu saja.

Anda boleh tersinggung, tapi sejujurnya memang begitulah adanya. Tanya diri sendiri yaaa..Hehehe