Suatu
malam, Nabi pernah bercerita kepada para sahabat, “Wahai sahabat-sahabatku, aku
rindu kepada mereka yang paling kuat imannya. Tahukah kalian, siapakah mereka
yang paling kuat imannya?” Para sahabat menjawab, “Malaikat-malaikat, merekalah
yang paling kuat imannya!” Dengan tersenyum Nabi pun menjelaskan, “Bukan itu
maksudku. Sudahlah wajar kalau malaikat-malaikat itu beriman, karena memang
mereka berada di sisi Allah.”
Kemudian
para sahabat menjawab lagi, “Rasul-rasul, merekalah yang paling kuat imannya!”
Dan kembali Nabi menjelaskan, “Bukan itu maksudku. Sudahlah wajar kalau
rasul-rasul itu beriman, karena memang mereka menerima wahyu dari Allah.” Lalu
para sahabat menjawab lagi, “Kami, para sahabat, yang paling kuat imannya!” Dan
kembali Nabi menjelaskan, “Bukan itu maksud. Sudahlah wajar kalau kalian
beriman, karena memang kalian selalu bersamaku.”
Penasaran,
akhirnya para sahabat bertanya, “Lalu siapa ya Nabi, orang yang paling kuat
imannya?” Ternyata Nabi menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang hidup
setelahku, belum pernah melihatku, namun mereka itu beriman kepadakua. Sungguh,
aku rindu kepada mereka.” Subhanallah, ternyata orang-orang yang dimaksud Nabi
itu adalah kita! Iya, kita! Rupanya di hadapan Nabi, kita mendapat keistimewaan
tersendiri! Betapa besar perhatian Nabi kepada kita! Tidak pantaskah orang
seperti ini memperoleh keistimewaan di hati kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar