Saya adalah Pribadi Peduli
Saya
adalah seorang guru. Menulis ini adalah sebuah harapan anak-anak muda bisa
membacanya khususnya murid-murid saya di SMPIT Al-Fawwaz kemudian mereka bisa
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Karena ini adalah bentuk sebuah
kepedulian. Lalu, apa itu kepedulian?
Peduli
adalah sikap memperhatikan dan melakukan tindakan proaktif yang melibatkan diri
kita sendiri. Kemudian dari situ timbul perasaan ingin merubah yang tidak baik
menjadi baik, yang baik menjadi lebih baik, sampai terus pada
tingkatan-tingkatan yang paling baik. Coba kamu bayangkan kalau di dunia ini
tidak ada rasa kepedulian, mungkin nyamuk-nyamuk akan terus menggigit kita, tidak
adanya sahabat terbaik, tetangga baik, atau kita tidak akan tahu bagaimana rasanya
naik pesawat (walaupun saya belum pernah naik..hehehe).
Jadi
begini, coba kalau orang yang menemukan obat nyamuk tidak memiliki rasa peduli
mungkin sampai saat ini kita tidak tahu bagaimana caranya mengusir nyamuk.
Karena melihat orang-orang digigit nyamuk, bahkan mungkin dirinya sendiri,
kemudian timbul perasaan peduli hingga ia berusaha keras menemukan cara agar
orang tidak di gigit lagi. Kemudian ia menemukan obat nyamuk bakar, dan
bebaslah orang dari gigitan nyamuk. Namun setelah itu, kemudian ia mengamati
orang yang sedang ronda, masih saja tetap di gigit nyamuk walaupun asap obat
nyamuk mengalun ke mana-mana. Sebabnya tidak lain karena ada angin yang meniup kearah
yang tidak karuan. Kemudian ia peduli lagi, rasa pedulinya mulai tergugah dan
membuat ia berpikir untuk menciptakan obat nyamuk berbentuk lotion hingga
akhirnya tidak ada lagi yang digigit.
Dari
situ apa yang kita pelajari? Ternyata dari sikap peduli akan timbul hasrat
untuk berpikir dan memecahkan masalah-masalah yang ada. Kemudian ada rasa untuk
mengembangkan diri menuju perbaikan-perbaikan.
Apa
perasaanmu jika orang-orang tidak memperdulikanmu? Mungkin kamu akan sebal
ketika kamu jatuh dari sepeda tapi teman-teman menertawakanmu, mungkin kamu
akan marah ketika kamu minta tolong dengan baik-baik malah dicuekin, atau
mungkin kamu akan memaki-maki orang ketika kamu sedang mengalami kesusahan teman-teman
malah menjauh darimu. Tapi, sabarlah, tahan semua energi-energi negatif itu
lalu hempaskan keras-keras. Mari mulai berpikir kenapa orang tidak peduli sama
kita, kenapa mereka malah menjauh, karena jawabannya apakah kita sudah peduli
terhadap orang lain atau belum.
Waktu saya kelas sepuluh, saya memiliki teman bernama
Didi. Dia adalah anak yang usil. Selalu saja mengacak-acak sepatu atau
menukar-nukarkan ke sepatu beda pasang di kelas kami. Yang paling teman-teman
dan saya sebal adalah ketika dia menalikan sepatu beda-beda pasang tersebut
atau bahkan menyembunyikannya hingga kami kesusahan kalau mau ke kantin atau
perpustakaan.
Suatu siang, Didi marah-marah sama Aris karena dia
minta Aris menaruh sepatunya ke rak karena hujan turun deras. Namun karena Aris
sebal sama dia, karena selalu mengacak-acak bahkan menyembunyikan sepatunya dan
teman-teman yang lain, termasuk saya, Aris tidak menghiraukan perintah Didi
hingga akhirnya dia marah dan memaki-maki.
Jadi
seperti itulah, kalau kita mau orang lain peduli sama kita, maka kita yang harus
terlebih dahulu peduli sama mereka. Orang lain tidak akan mau peduli sama kita
kalau kita tidak peduli. Jika kita tidak peduli maka orang lain akan tidak
suka, tidak menghiraukan, bahkan menjauhi kita. Maka dari itu, mulailah dari
sekarang melakukan perbuat baik yang kecil-kecil misalnya seperti memberi
mereka permen, memboncengi teman naik sepeda, mendengarkan cerita mereka. Semua
kebaikan yang kita lakukan pada intinya akan berbalik pada kita juga.
Semua
hukum di dunia ini akan ada sebab akibatnya. Apapun yang kamu lakukan, pasti
akan dapat balasan. Kebaikan sebiji zarah pun akan dibalas, begitu juga
keburukan sebiji zarah pun akan dibalas. Jika me- pasti di-, begitu kata
Mr.Jajang teman saya mengajar di SMPIT Al-Fawwaz, muncullah hukum MEDI yang
akan kita dapatkan dari apa yang kita lakukan. Misalnya, jika kamu memberi kamu
akan diberi, jika kamu membantu kamu akan dibantu, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, buatlah hal-hal positif dan perbuatan-perbuatan baik sehingga
perbuatan-perbuatan baik itu akan balik ke kamu juga.
Kamu
bisa lihat hukum MEDI di bawah ini sehingga kamu mendapatkan apa yang kamu
telah lakukan. Berikut contoh-contoh yang bisa kamu lakukan.
Me-
|
Di-
|
Memberi teman permen
|
Diberi permen oleh teman
|
Memboncengi teman naik sepeda
|
Diboncengi teman naik sepedanya
|
Menyapa teman duluan
|
Disapa teman duluan
|
Memberi senyum pada teman duluan
|
Diberi senyum teman duluan
|
Mendengarkan curhatan teman
|
Didengarkan curhatan kita
|
Menemani teman yang kesepian
|
Ditemani saat kita kesepian
|
Menyapa dengan bahasa sopan
|
Disapa dengan bahasa sopan
|
Perbuatan-perbuatan
baik akan menghasilkan perbuatan baik pula. Yuk, kita berjanji pada diri kita
sendiri kalau kita akan melakukan hal-hal baik supaya dapat yang baik, bahkan
lebih baik.
Bukankah
kita akan senang kalau orang lain baik sama kita? Bukankah kita akan bahagia
kalau orang lain peduli sama kita? Jika hari diisi dengan kebaikan, maka
kesenangan akan didapatkan. Jika harimu penuh dengan kegalauan, keresahan,
kesedihan, coba tanya pada dirimu apakah sudah peduli sama semuanya? Allah dan
kamu yang tahu.
Kadang
kepedulian yang kita lakukan tidak bisa diterima dengan baik oleh orang lain.
Kadang mereka salah mengartikan rasa peduli/care yang kita lakukan. Mereka
malah memaki kita, atau mungkin memarahi kita. Namun yakinlah, kepedulian yang
kita lakukan akan berbuah manis suatu saat nanti. Jangan pernah takut berbuat
peduli sama orang lain walau kita dimarahi dan dicaci. Ingat, kebaikan akan
dibalas dengan kebaikan.
Suatu
ketika, waktu saya kelas dua belas, Pak Ghofar wali kelas anak IPS meminta saya
untuk memberikan surat pemberitahuan kalau teman saya, Sata, sering membolos
sekolah. Walaupun saya tidak sekelas sama dia, tapi karena rumah saya dekat
dengannya dan khawatir kalau diberikan ke Si Sata tidak akan tersampaikan ke
orang tuanya, akhirnya Pak Ghofar menitipkan lewat saya. Setelah saya berikan,
dan ia tahu kalau saya yang memberikan surat itu, kemudian ia marah dan
memaki-maki saya. “Ini bukan urusanmu” dia membentak-bentak saya.Kemudian
mengancam akan memukuli saya sepulang sekolah. Namun, mungkin ini sebuah
kebaikan dan kepedulian tidak pernah membenci saya dan setelah lulus dia sangat
menyesal sering membolos dan tidak mendapat apa-apa ketika sekolah. Akhirnya ia
pun susah mendapat pekerjaan.
Betapa
senangnya saya mendengar dia menyesali perbuatannya. Ini tidak lain akibat dari
kepeduliaan yang saya berikan kepada dia. Mungkin kalau tidak ada orang yang
peduli atau saya juga tidak peduli, dia tidak akan berubah, Jika kita sayang,
maka kita akan peduli. Jika kita peduli, maka kita akan berkorban. Jika kita
berkorban, maka akhirnya menang.
Bagaimana membuat orang peduli sama kita?
Pastinya
kamu mau orang lain peduli sama kamu, peduli terhadap perasaanmu, peduli
terhadap keadaanmu, peduli terhadap hidupmu. Akan bahagia hidup seseorang bila
bisa saling mempedulikan. Semuanya akan baik-baik saja dan tercipta kedamaian
yang everlasting. Nih, saya mau berbagi bagaimana caranya orang peduli sama
kita. Kamu simak baik-baik dan coba lakukan di kehidupan sehari-hari kamu agar
orang-orang pada ngantri mempedulikanmu. Semakin banyak yang peduli semakin
bagus buat hidup dan perasaanmu, kan?
1.
Jadilah orang jujur
Bukanlah
hal yang sulit untuk menjadi orang yang jujur. Kejujuran itu banyak bentuknya.
Pertama, kita harus jujur pada diri kita sendiri. Apakah yang orang lain lihat
itu asli atau palsu? Jangan pernah menjadi orang lain yang bukan sama sekali
seperti kamu. Tunjukan sikap dan sifat kamu, tentunya harus asli, dan juga
harus sifat-sifat baik kamu. Bukan sifat orang lain, atau keburukan yang sering
kamu lakukan di tutup-tutupi. Yuk, kurangi keburukan dan tingkatkan kebaikan-kebaikan sikap dan sifat
kita kepada diri sendiri dan orang lain.
Kemudian
ada kejujuran dalam perbuatan kita. Apakah kamu jujur di sekolah, di masjid, jujur terhadap orang tuamu, atau
orang lainnya? Kalau selama ini kamu pernah tidak jujur, saya kira semua orang
pernah, tapi dengan tidak jujur itu rasanya tidak enak. Hati menjadi tidak
tenang, pikiran semrawut, karena satu kali kita berbuat ketidakjujuran maka
ketidakjujuran lainnya akan mengikuti.
2.
Tersenyum setiap hari
Senyum dapat membuat wajah cemberut
menjadi sedap dipandang mata, ketika keluar dari rumah berusahalah untuk selalu
tersenyum kepada setiap orang yang berpapasan denganmu setiap hari. Senyum yang
ikhlas membuat orang yang melihatmu merasa damai dan tentram sehingga
menimbulkan rasa empati dan peduli
kepada kamu setiap hari.
Dulu, teman-teman saya dikampus
bilang “Si Apen, orangnya tidak pernah tersenyum, jarang menyapa juga. Sombong
amat!” memang saya yang dulu adalah orang yang jarang menyapa dan tersenyum
ketika bertemu dengan orang lain karena mungkin saya pemalu. Namun, saya sadar
kalau itu hanya akan membuat diri saya rugi. Akhirnya, setelah saya tersenyum
dan menyapa setiap orang yang saya temui teman-teman sangat peduli sama saya
dan sangat memperhatikan saya. Ketika ada masalah pun mereka selalu ada. Ayo,
tersenyumlah! Tebarkan senyummu kepada setiap orang. Bukankah senyum itu
ibadah?
3.
Ringan tangan dan rajin
Siapa
yang menyukai orang malas? Pemalas saja tidak suka sama orang malas, oleh
karena itu untuk bisa disukai oleh banyak orang maka ubah sifat di dalam diri
kamu menjadi lebih rajin bekerja dan membantu orang lain.
Jika
kamu adalah anak yang rajin, rajin belajar, rajin membantu orang tua, rajin
ikut pengajian, atau rajin dalam hal apapun sepanjang itu positif, orang pasti
akan memandang positif juga. Maka kepedulian orang lain akan datang dengan
sendirinya.
4.
Berbuat baik yang kecil-kecil
Lakukanlah
kebaikan walau sederhana, walau kelihatannya kecil dan sepele. Rifky, salah
seorang seorang murid saya di kelas 7C. Dia bercerita sama saya mengenai
persahabatannya dengan Kahfi. Suatu siang ketika istirahat, Kahfi duduk
sendirian termenung. Kemudian dia menghampirinya. “Kahfi, kamu tidak jajan?”
tanya Rifky. “Tidak, uangku habis”. Rifky berpikir apakah dia harus mengajaknya
makan bersama atau melupakannya begitu saja. Pergulatan batin sempat
mengurungkan niatnya untuk mengajaknya namun kepeduliaannya lebih besar dan mengalahkan
energi negatifnya. Kini mereka berteman baik, sering main bersama, terutama
main basket.
Apa yang
kita pelajari dari kisah di atas? Intinya kalau kita peduli sama orang lain,
orang lain juga akan peduli sama kita. Hidup damai dan banyak teman adalah hal
yang menyenangkan dan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar